Media Sosial dan LGBT
Eka PW
Media sosial merupakan sarana berkomunikasi yang sangat
efektif dan efisien bagi manusia saat ini. Seiring perkembangan teknologi,
media sosial semakin berkembang dan hadir dengan berbagai macam bentuk yang beragam
pula. Dengan adanya media sosial sebagai sarana berkomunikasi ruang pergaulan
manusia semakin lebar tanpa memandang jarak, identitas dan waktu. Adanya media
sosial seperti blog, jejrang sosial, dan forum membuat manusia kini semakin
mudah untuk berinteraksi satu sama lain. Bebas saling mengenal, berbagi
informasi, berdialog interaktif tanpa harus bertatap muka.
Semakin berkembangannya jaman, semakin manusia
membutuhkan sarana yang cepat untuk berkomunikasi. Dengan adanya media sosial
ini, manusia telah memperoleh kemudahan dalam berinteraksi dan berkomunikasi
satu sama lain. Yang menjadi topik kali ini bukan hanya bagaimana kita
menyoroti manusia-manusia sekitar kita dalam menggunakan media sosial. Tapi
kita akan menyoroti sisi lain dari media sosial yang mungkin banyak diantara kita
tidak menyadarinya.
Media sosial kita tak ubah hanya sekedar sebagai sarana
berbagai informasi dan berkomunikasi yang dengan tanda kutib bisa dikatakan
positif. Memang benar media sosial kita saat ini sudah tidak hanya berisi
konten-konten positif namun hal-hal berbau porno yang menghiasi media sosial
kita pun sudah menjadi hal yang disadari masyarakat luas.
Namun apa jadinya bila ternyata media sosial selama ini
dimanfaatkan pula oleh orang-orang tertentu untuk membangun suatu komunitas
atau forum tertutup dimana mereka dapat dengan leluasa untuk berbagi informasi
dan berkomunikasi tanpa terikat batasan atau norma-norma yang berlaku. kali ini
kita akan menyoroti sekelompok orang tertentu yang kita sebut LGBT atau Lesbian
Gay Bisex dan Transgender.
Kaum LGBT atau yang dapat kita sebut sebagai kaum pelangi
ini telah memanfaat canggihnya media sosial saat ini sebagai sarana mereka
berkomunikasi satu sama lain. Memang benar dapat kita maklumi bahwa LGBT adalah
kaum yang dalam masyarakat kita adalah kaum yang sangat sulit untuk diterima
bahkan mendapat cemohan oleh masyarakat kita. Hal ini tentu berkaitan dengan
moral dan agama bangsa kita. Tak heran bila masih banyak orang yang bertingkah
laku layaknya orang normal lainnya namun ternyata mereka menyimpang dalam hal
seksual. Sehinga hal ini memicu mereka untuk menutupi identitas diri mereka dan
membentuk forum tertutup sebagai tempat mereka menunjukan diri mereka yang
sesuangguhnya.
Maka tak perlu ditanyakan lagi mengapa kaum LGBT
membentuk suatu komunitas atau forum tertentu dimana mereka bebas untuk berekspresi
dan menghindar dari stereotip masyarakat mengenai kaum LGBT. Dengan adanya
media sosial ini mereka dapat menggunakannya sebagai sarana untuk membangun
relasi yang dapat berupa forum atau komunitas di media sosial tanpa diketahui
banyak masyarakat luas. Mereka memanfaatkannya sebagai sarana untuk mencari
pasangan, berbagi informasi mengenai homosexual, atau ajang mencurahkan hati
satu sama lain, hingga berujung dengan pertemuan-pertemuan mereka secara nyata
dengan bertatap muka yang akan menimbulkan aktivitas-aktivitas immoral lainnya.
Melihat hal ini tentu terdapat efek-efek negatif yang
akan timbul bila hal ini masih dilakukan oleh mereka. Semakin mudah bagi mereka
memiliki ruang untuk mempertahankan jati diri mereka tentu akan semakin sulit
pula bagi mereka untuk keluar dari zona terlarang tersebut.
Artikel gueeee. Menang Ya Allah Amii. Djohan dan Tama menginspirasi
0 komentar:
Posting Komentar