Pidato Pengaruh media Sosial
Eka Putriyana Widyastuti
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Kepada yang terhormat Bapak/Ibu
pengawas Ujian Praktek Bahasa Indonesia,
serta teman-teman yang saya cintai.
Puji syukur kepada Allah SWT, atas berkah
dan rahmatnya sehingga kita dapat berkumpul
dalam keadaan sehat walafiat pada hari ini.
Para Bapak/Ibu pengawas yang saya
hormati dan teman-teman yang berbahagia,
Sebelumnya, saya berharap supaya
teman-teman disini tidak ada yang membawa handpone untuk membuka media sosial,
karena pada hari ini saya akan menyampaikan sedikit informasi mengenai media
sosial dan dampak psikis yang timbul dari
tersebut. Sehingga akan membuat anda berpikir ulang apabila ingin
membuka media sosial di waktu yang tidak tepat.
Teman-teman yang berbahagia
Seiring arus globalisasi yang kian
santer di Indonesia, semakin maju pula perkembangan internet di dunia, berikut
dengan perkembangan situs-situs jejaring sosial yang kian meluas di kalangan
masyarakat. Mulai dari anak kecil hingga dewasa kini telah menggandrungi
situs-situs jejaring sosial seperti facebook, twiter, ask.fm, bbm, line dan
masih banyak lagi. Bahkan mereka menjadikan media sosial tersebut sebagai
kebutuhan pokok mereka dalam sehari-hari. Berbicara tentang manfaatnya, tentu
sangat banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil memalui media sosial, itulah
mengapa banyak orang di jaman sekarang ini cinderung menjadikan media sosial
sebagai kebutuhan yang tidak pernah lepas dalam keseharian mereka. Bahkan
diantara mereka rela melakukan berbagai cara agar tetap dapat membuka media
sosial setiap waktunya.
Teman-teman yang saya cintai
Adanya media sosial yang kian merambah
dalam kehidupan masyarakat tentu saja memiliki banyak dampak, baik dari segi
positif maupun negatif. Saya tidak akan membeberkan dampak positifnya, karena
saya yakin kalian sendiri sudah merasakan banyak dampak positifnya. Hal itu
karena tak lain kalian telah memiliki banyak akun media sosial yang tidak
pernah lepas dari kehidupan kalian sebagai sarana komunikasi dan berbisnis sehari-hari.
Hadirin yang berbahagia
Berbicara mengenai dampak positif dari
media sosial memang sangat banyak sekali, saking banyaknya media sosial menjadi
sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setiap menit bahkan setiap detik mereka
selalu mengecek gadget mereka dan melihat kabar baru mengenai akun media sosial
yang mereka punya. Hal ini tentu justru memicu dampak negatif dari media sosial,
yang jika dihitung-hitung akan sangat banyak yang timbul.
Teman-teman dan guru yang berbahagia
Yang pertama adalah kecanduan. Saking
banyaknya dampak positif yang diambil dari media sosial, masyarakat semakin
kecanduan terhadap media sosial. Dalam kesehariannya tak terhitung masyarakat
kita membuka akun media sosial. Setiap 15 menit atau mungkin setiap detik,
mereka akan membuka akun mereka. Hanya sekedar untuk mengecek status ataupun
membuat status mereka. Memang dengan adanya media sosial, masyarakat dapat
memfungsikannya sebagai buku harian. Segala kegembiraan, keluh kesah, amarah,
dan kejengkelan mereka dapat diluapkan dengan menulis status-status di dalam media
sosial. Saking kecanduannya dengan media sosial, tak sedikit orang yang akan
melakukan berbagai cara untuk tetap mengakses akun mereka. Cara tersebut mereka
lakukan karena mereka kesulitan untuk lepas dari media sosial. Saya ambilkan
contoh dari Inggris dan China. Di Inggris, dibandingkan jaringan listrik orang
Inggris lebih memilih koneksi internet. Mereka mengaku selalu gelisah jika
tidak ada koneksi internet. Menurut mereka koneksi internet lebih penting dari
pada jaringan listrik itu sendiri. .Di Beijing – China, Wang seorang ABG yang
kecanduan internet menikam ibunya hingga tewas karena sang ibu menolak
memberikan uang untuk pergi ke warnet.
Yang kedua, media sosial dapat membuat
orang mengalami stress. Meskipun banyak orang orang menganggap media sosial
dapat dijadikan pengobat stress namun tak bisa dipungkiri jika media sosial
justru membuat orang semakin stress. Pernahkan sebagian dari kalian merasa
jengkel apabila status anda tidak di-like
orang? Mendapat komentar menjengkelkan atau menyudutkan? Akun anda di unfollow orang yang anda anggap
berharga? Atau bahkan akun anda di hack
orang? Tidak dipungkiri jika itu membuat naik darah bahkan stress karena telalu
jengkel. Apalagi sekarang begitu marak aksi kejahatan di media sosial seperti bullying, pencurian data, penipuan dan
sebagainya. Tentu akan menganggu psikologi seseorang.
Yang ketiga adalah kurangnya perhatian
seseorang. Seseorang menjadi lupa diri,lupa waktu, lupa tempat, bahkan lupa
dengan orang disekitarnya. Karena terlalu sibuk dengan dengan media sosialnya,
orang akan cindurung menjadi apatis terhadap orang lain akibat media sosial.
Yang keempat adalah memicu kelainan psikologi seseorang yang
cinderung lupa akan kehidupan nyata mereka. Sebagai contoh seseorang akan
semakin bebas berselancar mengikuti kabar dari idola-idola mereka dan menggunakan
sosial media untuk membangun komunitas berupa group atau fanpage dimana
anggotanya adalah mereka yang memiliki hobi yang sama. Dengan begitu seseorang
akan mudah lupa jika sebenarnya mereka memiliki teman di dunia nyata yang
setiap hari dapat bertatap muka. Atau bahkan akan berbanding terbalik. Memang
benar mereka memiliki banyak teman di dunia maya tapi tidak dengan dunia nyata.
Karena dengan media sosial ini seseorang yang pada aslinya cinderung menutup
diri dapat dengan gagah berani meluapkan segala keberanian mereka di media
sosial. Mereka akan dengan bebas menulis tentang perasaan mereka, mengomentari
seseorang bahkan memaki seseorang. Mereka cinderung tidak sadar dengan apa yang
mereka tulis karena keberanian mereka yang mendadak muncul.
Hadirin yang berbahagia
Itu tadi merupakan dampak buruk dari
sisi psikologis akibat pengaruh media sosial. Untuk menghindari dari berbagai
dampak tersebut seseorang dapat melakukan berbagai hal yang dapat menghindarkan
dari kecanduan media sosial. Jika memang menurut anda media sosial digunakan
untuk mengurangi stress ada baiknya jika ada menggunakan cara lain seperti
berjalan-jalan ke gunung atau ke pantai, berolah raga, berekreasi dan
sebagainya. Selanjutnya jangan lupa untuk mengatur waktu. Tentu tidak ada yang
melarang seseorang untuk menggunakan media sosial. Tapi ada baiknya jika kita
menggunakannya hanya di saat-saat tertentu saja. selanjutnya untuk lebih
selektif memilih pertemanan. Jangan gunakan media sosial untuk sepenuhnya
bersosialisasi. Belum tentu pertemanan anda di media sosial membawa dampak baik
bagi anda. Adapun anda harus sering-sering bersosiali sasi di dunia nyata
dengan masyarakat. Bukan hanya di media sosial saja.
Teman-teman yang para guru yang
berbahagia
Itu tadi sekilas mengenai dampak
psikologis seseorang akibat pengaruh media sosial. Semoga yang saya sampaikan
dapat bermanfaat bagi anda. Apabila ada kesalahan dalam bertutur kata, saya
mohon maaf sebesar-besarnya dan terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Thanks infonya. Oiya ngomongin media sosial, tau ga sih kalo medsos itu ternyata bisa bikin seseorang jadi boros. Cek penjelasannya di sini ya: Media sosial bikin kamu milenial makin boros, kok bisa?
BalasHapus