Pernah aku post sebelumnya. Cuma aku hapus lagi, gegara takuta ada yang tersinggung pas baca. Tapi, ini blog kan aku buat atas dasar untuk curhat dan aku punya hak sebebas-bebasnya buat numpahin uneg-uneg. So, ngapain takut. lagian nggak banyak juga orang yang mau nyempetin buat baca disini. ><
Guys aku mau ngomong. Seandainya kalian menjumpai
nama pena bertuliskan echino jangan
bingung ya. Itu aku. Si admin blog. Gaya banget ya aku sok sokan pakek nama
pena. Berasa jadi penulis handal aja. Ya ga papa dong, kan itu cita-cita
yang masih bergelayut di benakku. Imbas dari tidak diperkenankannya
aku masuk sastra dan malah kesasar di ilkom.
Dulu aku pikir di ilkom aku bisa tenang-tenang duduk manis
dan bikin tulisan-tulisan yang manis pula. Tapi ternyata di dalamnya penuh
hingar-bingar yang bukan pasionku banget. Aku mau ga mau harus beradaptasi sama
penghuni-penghuni ilkom lainnya. Kesana kemari penuh dengan gaya. Pakaian modis,
tepat nongkrong asik, megang gadget sana sini. Cekrak-cekrik sana sini.
Pesona ilkom yang sempat menggodaku dulu ternyata membuatku
ga bahagia. Pasalnya aku ini sebenernya bukan anak yang atractive. Aku anak
yang biasa banget tingkahnya. Kalau ngomongin talk active banyak sih temenku
yang bilang aku pandai. Tapi aku ga merasa. Karena sebenernya ngomong tuh emang
perlu jadi bukan soal pintar atau enggaknya. Buatku cara penyampaiannya yang
bisa menilai pandai atau tidaknya ketika orang bicara.
Dan berhubung aku anaknya suka nulis, lebih suka nulis ketimbang
ngomong, makanya aku pingin masuk sastra. Berhubung ortu nglarang, maka aku masuk
ilkom, yang katanya aku disana masih bisa nulis sana sini. So, masuklah aku di
ilkom. UNY jadi sasarannya.
Pas diterima, seneng dong. Secara jalur snmptn gitu. Setelah
melalui beberapa tahap registrasi, aku ketemu sama anak-anak ilkom lainnya. Di meet
up pertama, nyaliku ciut. Mereka talk active semua, percaya diri semua, dan nyentrik
lah pokoknya. Beda banget sama aku yang seadanya. Ditambah lagi mereka suka
traveling kemana-mana dan dandan sana sini. Sedang aku selama ini cuma menghabiskan
waktu dengan baca-baca, hitung-hitungan, les sana sini. Boro-boro main, waktuku
abis buat belajar. Dari situ semakin minderlah aku. Sampe sekarang aku masih
berpikir aku salah jurusan. Kenapa aku ga sebaiknya di ilmu-ilmu eksak aja yang
sejurus sama penjurusanku waktu SMA. Walaupun tetep ga nyaman karena basicnya
aku suka begini. Nulis baca nulis baca walau tulisanku masih amatir. Dan
kebanyakan aku suka bacanya itu soal fiksi dan pinginnya nulis juga fiksi. Makanya
pingin masuk sastra buat ngembangin apa yang aku mau. Tapi Tuhan udah terlanjur nempatin aku disini mau
gimana lagi.
Di Ilkom tuh kamu bebas mau ngapain aja. Itu selalu aku
dengar dari kebanyakan orang yang udah merasakan bangku ilkom. Sampai saat ini
sih aku masih setuju. Karena emang di ilkom tuh banyak banget bidangnya nggak
terkecuali tulis menulis. Soalnya kita katanya juga bisa nulis naskah cerita
buat film atau yang lainnya. Oke aku seneng dong. Karena otomatis ada tempat
buat aku. Tapi..ada tapinya. Ini loh aku masih negatif banget sama temen-temenku.
Ya walaupun nggak semua. Cuma aku mikirnya biasakah aku bekerja sama dengan mereka.
Ketika suatu saat di kala itu aku dicuekin parah sama mereka-mereka yang jiwanya
duniawi banget. Aduh ga usah dibahas kayaknya. Males aku.
Dimasa-masa masuk perkuliahan dimana semuanya pada hunting
orang buat dijadikan teman. Aku pun begitu. Aku coba cari temen yang pas buat
aku yang sevisi dan misi. Walaupun bakal sulit. Dan jenggggg aku nggak bertemu.
Dan mungkin nggak akan. First, aku kenal A. Dia agak pendiem tapi sebenernya
enggak. Makanya aku dekatin biar imbang sama aku. Yes seneng dapat satu. Masih
inget banget saat itu, miris banget aku Cuma diem aja disaat yang lain
foto-foto. Ya iyalah itu bukan aku banget. Aku nggak suka begituan aku ga pede
aku pendek. Aku maunya kita sama-sama ke gramedia beli novel. Second, aku ketemu
sama B. Dia kayaknya baik juga. Dia yang deketin aku dulu. Aku accept dong
karena otomatis dia sejalan sama aku. Berhubung aku sudah berteman dengan si A,
maka aku kenalin juga si B sama si A. Bertemanlah kita bertiga. Tapi, suatu
saat mereka hanya sering jalan berdua tanpa aku. Yah aku paham sih. Si A yang
agak introvert pinginnya punya temen tuh satu aja. Dan dia pilih si B buat
dijadikan temen deket bukan aku. Yah, nggak jadi punya temen deket deh aku.
But, ngga papa. Aku bukan anak sekolahan kok. Aku mahasiswa kemana-mana udah
kuat kalau sendiri. Ketiga, aku bertemu dengan segerombolan anak sbm yang
anaknya gila jauh lebih fun banget dan biasa banget nggak hedon lah pokonya.
Total ada empat orang. Kita kenal dan
kita klop. Yah walaupun belom deket banget karna baru kenal. Ada 2 anak snm
juga yang deket sama aku. Mereka juga klop banget lah. Karena kami sama-sama
punya prinsip NO HEDON wkwk. Mereka sederhana dan aku suka.
Nah ini nih yang bikin aku nggak sreg juga sama jurusanku.
Banyak banget anak hedon. Bener-bener bertolak belakang banget sama aku. Aku
sedari kecil dididik untuk selalu tampil sederhana walaupun kami sekeluarga
bisa kalau mau tampil waw. Tapi ayahku sering bilang, bahwa kita hidup berdampingan
dengan banyak orang yang berada dibawah kita, so hormati mereka dengan cara tampil
membaur dengan mereka dan berkelakuan yang sederhana. Lagian aku punya banyak
teman yang nggak mampu. Ada diantara mereka yang bahkan berkerja sambil kuliah.
Jadi, aku udah biasa kalau tampil kalem-kalem tanpa hedon. Yang walaupun ngga
bisa memungkiri kalau aku juga ga menutup akses pergaulan. Aku juga
kadang-kadang hangout ke mall sama temen-temenku yang sanggup. Tapi paling Cuma
sekedar nonton sama jalan-jalan tanpa belanja. Apalagi karaoke. Aku ga suka
hingar bingar makanya kujauhi betul hal-hal macem itu. Apalagi selalu ingat sama
temanku yang ga punya. Mana bisa mereka kayak gini.
Dan anak ilkom justru cinta banget sama beginian. Ya ampun,
okelah mungkin aku harus mengorbankan pertemanan. Sedikit teman ga papa lah
yang penting sejalan. Itu lah prinsipku.
Jadi, berhubung aku udah terlanjur masuk jurusan ilkom ini,
maka ya harus dijalani dengan cinta. konsen aja di bidangku. Dan berusaha menikmati
apapun yang terjadi. Ini baru permulaan. Masih ada hal-hal lain yang bakal
terjadi selama tahun kedepan. Sekarang
fokus ke cita-citaku yang pingin menjadi seorang penulis dan public speaker
hebat. Semoga tercapai. Amiin.
0 komentar:
Posting Komentar