Minggu, 25 September 2016

Published September 25, 2016 by with 0 comment

Pernah aku post sebelumnya. Cuma aku hapus lagi, gegara takuta ada yang tersinggung pas baca. Tapi, ini blog kan aku buat atas dasar untuk curhat dan aku punya hak sebebas-bebasnya buat numpahin uneg-uneg. So, ngapain takut. lagian nggak banyak juga orang yang mau nyempetin buat baca disini. ><

Guys aku mau ngomong. Seandainya kalian menjumpai nama pena bertuliskan echino jangan bingung ya. Itu aku. Si admin blog. Gaya banget ya aku sok sokan pakek nama pena. Berasa jadi penulis handal aja. Ya ga papa dong, kan itu cita-cita yang masih bergelayut di benakku. Imbas dari tidak diperkenankannya aku masuk sastra dan malah kesasar di ilkom.

Dulu aku pikir di ilkom aku bisa tenang-tenang duduk manis dan bikin tulisan-tulisan yang manis pula. Tapi ternyata di dalamnya penuh hingar-bingar yang bukan pasionku banget. Aku mau ga mau harus beradaptasi sama penghuni-penghuni ilkom lainnya. Kesana kemari penuh dengan gaya. Pakaian modis, tepat nongkrong asik, megang gadget sana sini. Cekrak-cekrik sana sini.

Pesona ilkom yang sempat menggodaku dulu ternyata membuatku ga bahagia. Pasalnya aku ini sebenernya bukan anak yang atractive. Aku anak yang biasa banget tingkahnya. Kalau ngomongin talk active banyak sih temenku yang bilang aku pandai. Tapi aku ga merasa. Karena sebenernya ngomong tuh emang perlu jadi bukan soal pintar atau enggaknya. Buatku cara penyampaiannya yang bisa menilai pandai atau tidaknya ketika orang bicara.

Dan berhubung aku anaknya suka nulis, lebih suka nulis ketimbang ngomong, makanya aku pingin masuk sastra. Berhubung ortu nglarang, maka aku masuk ilkom, yang katanya aku disana masih bisa nulis sana sini. So, masuklah aku di ilkom. UNY jadi sasarannya.

Pas diterima, seneng dong. Secara jalur snmptn gitu. Setelah melalui beberapa tahap registrasi, aku ketemu sama anak-anak ilkom lainnya. Di meet up pertama, nyaliku ciut. Mereka talk active semua, percaya diri semua, dan nyentrik lah pokoknya. Beda banget sama aku yang seadanya. Ditambah lagi mereka suka traveling kemana-mana dan dandan sana sini. Sedang aku selama ini cuma menghabiskan waktu dengan baca-baca, hitung-hitungan, les sana sini. Boro-boro main, waktuku abis buat belajar. Dari situ semakin minderlah aku. Sampe sekarang aku masih berpikir aku salah jurusan. Kenapa aku ga sebaiknya di ilmu-ilmu eksak aja yang sejurus sama penjurusanku waktu SMA. Walaupun tetep ga nyaman karena basicnya aku suka begini. Nulis baca nulis baca walau tulisanku masih amatir. Dan kebanyakan aku suka bacanya itu soal fiksi dan pinginnya nulis juga fiksi. Makanya pingin masuk sastra buat ngembangin apa yang aku mau.  Tapi Tuhan udah terlanjur nempatin aku disini mau gimana lagi.

Di Ilkom tuh kamu bebas mau ngapain aja. Itu selalu aku dengar dari kebanyakan orang yang udah merasakan bangku ilkom. Sampai saat ini sih aku masih setuju. Karena emang di ilkom tuh banyak banget bidangnya nggak terkecuali tulis menulis. Soalnya kita katanya juga bisa nulis naskah cerita buat film atau yang lainnya. Oke aku seneng dong. Karena otomatis ada tempat buat aku. Tapi..ada tapinya. Ini loh aku masih negatif banget sama temen-temenku. Ya walaupun nggak semua. Cuma aku mikirnya biasakah aku bekerja sama dengan mereka. Ketika suatu saat di kala itu aku dicuekin parah sama mereka-mereka yang jiwanya duniawi banget. Aduh ga usah dibahas kayaknya. Males aku.

Dimasa-masa masuk perkuliahan dimana semuanya pada hunting orang buat dijadikan teman. Aku pun begitu. Aku coba cari temen yang pas buat aku yang sevisi dan misi. Walaupun bakal sulit. Dan jenggggg aku nggak bertemu. Dan mungkin nggak akan. First, aku kenal A. Dia agak pendiem tapi sebenernya enggak. Makanya aku dekatin biar imbang sama aku. Yes seneng dapat satu. Masih inget banget saat itu, miris banget aku Cuma diem aja disaat yang lain foto-foto. Ya iyalah itu bukan aku banget. Aku nggak suka begituan aku ga pede aku pendek. Aku maunya kita sama-sama ke gramedia beli novel. Second, aku ketemu sama B. Dia kayaknya baik juga. Dia yang deketin aku dulu. Aku accept dong karena otomatis dia sejalan sama aku. Berhubung aku sudah berteman dengan si A, maka aku kenalin juga si B sama si A. Bertemanlah kita bertiga. Tapi, suatu saat mereka hanya sering jalan berdua tanpa aku. Yah aku paham sih. Si A yang agak introvert pinginnya punya temen tuh satu aja. Dan dia pilih si B buat dijadikan temen deket bukan aku. Yah, nggak jadi punya temen deket deh aku. But, ngga papa. Aku bukan anak sekolahan kok. Aku mahasiswa kemana-mana udah kuat kalau sendiri. Ketiga, aku bertemu dengan segerombolan anak sbm yang anaknya gila jauh lebih fun banget dan biasa banget nggak hedon lah pokonya. Total ada  empat orang. Kita kenal dan kita klop. Yah walaupun belom deket banget karna baru kenal. Ada 2 anak snm juga yang deket sama aku. Mereka juga klop banget lah. Karena kami sama-sama punya prinsip NO HEDON wkwk. Mereka sederhana dan aku suka.


Nah ini nih yang bikin aku nggak sreg juga sama jurusanku. Banyak banget anak hedon. Bener-bener bertolak belakang banget sama aku. Aku sedari kecil dididik untuk selalu tampil sederhana walaupun kami sekeluarga bisa kalau mau tampil waw. Tapi ayahku sering bilang, bahwa kita hidup berdampingan dengan banyak orang yang berada dibawah kita, so hormati mereka dengan cara tampil membaur dengan mereka dan berkelakuan yang sederhana. Lagian aku punya banyak teman yang nggak mampu. Ada diantara mereka yang bahkan berkerja sambil kuliah. Jadi, aku udah biasa kalau tampil kalem-kalem tanpa hedon. Yang walaupun ngga bisa memungkiri kalau aku juga ga menutup akses pergaulan. Aku juga kadang-kadang hangout ke mall sama temen-temenku yang sanggup. Tapi paling Cuma sekedar nonton sama jalan-jalan tanpa belanja. Apalagi karaoke. Aku ga suka hingar bingar makanya kujauhi betul hal-hal macem itu. Apalagi selalu ingat sama temanku yang ga punya. Mana bisa mereka kayak gini.

Dan anak ilkom justru cinta banget sama beginian. Ya ampun, okelah mungkin aku harus mengorbankan pertemanan. Sedikit teman ga papa lah yang penting sejalan. Itu lah prinsipku.
Jadi, berhubung aku udah terlanjur masuk jurusan ilkom ini, maka ya harus dijalani dengan cinta. konsen aja di bidangku. Dan berusaha menikmati apapun yang terjadi. Ini baru permulaan. Masih ada hal-hal lain yang bakal terjadi selama  tahun kedepan. Sekarang fokus ke cita-citaku yang pingin menjadi seorang penulis dan public speaker hebat. Semoga tercapai. Amiin.



    email this       edit

0 komentar:

Posting Komentar