Senin, 06 Maret 2017

Published Maret 06, 2017 by with 0 comment

Asal-usul dan Pengertian Filsafat serta Cara Berpikir Manusia

Asal-usul dan Pengertian Filsafat serta Cara Berpikir Manusia

Eka PW

            Sejak awal peradaban, manusia selalu berhadapan dengan banyak kejadian yang membuat mereka merasa takjub, kagum, heran, dan penasaran dengan kejadian tersebut sehingga mereka berusaha mencari tahu lebih jauh atau bertanya-tanya mengapa kejadian terebut dapat terjadi. Mengapa ada benda bersinar di langit yang disebut bulan? Lantas apakah bulan itu?  Tak cukup manusia menjawab dengan metodologi  kepercayaan Yunani bahwa bulan adalah simbol dari ketampanan dan kecantikan dari sosok dewa dan dewi.  Munculah tahayul mereka, kemudian ada suatu hal yang memadamkannya dinamakan dengan filsafat.
Filsafat adalah berpikir. Bagaimana filsafat itu muncul? Filsafat muncul karena adanya akal manusia. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir tentang keadaan alam, dunia, maupun disekitar lingkungannya. Mereka mulai mempertanyakan mengenai kebenaran-kebanaran dan asal-usul mengapa suatu keadaan di sekitarnya terjadi. Aspek pemikiran mereka tidak lagi terikat agama dalam mencari jawaban-jawaban atas pertanyaan mereka. Mereka mulai berpikir dengan cara yang ilmiah. Ketika terjadi suatu hal atau kejadian dalam ruang lingkup kehidupan mereka, mereka akan mengamatinya dan mulai mencari suatu keterangan dan mencoba untuk mengerti mengapa suatu kejadian tersebut dapat terjadi. Mereka mulai menyadari suatu masalah atau kejadian alam disekitar mereka dengan cara yang logis dan rasional.  Dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat ialah sesuatu yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan dan pengalaman kita. Mempertanyakan hal-hal mendasar yang biasanya  kita terima beguitu saja.
Lalu bagaimanakah cara berpikir manusia yang ditempuh untuk mencari suatu kebenaran atau untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka? Mereka akan berpikir melalui beberapa tahapan yaitu Analisis yang kemudian dilanjutkan observasi dan riset, hingga munculah ilmu, pengetahuan, dan fakta yang merupakan hasil kesimpulan dan tentu mempengaruhi aspek kehidupan manusia setelahnya. Manusia melihat begitu indahnya benda bersinar dilangit setiap malam. Mengubah malam mereka yang gelap menjadi terang. Mereka mengenalnya sebagai bulan. Nenek moyang mereka berkata bahwa bulan adalah dewa-dewi. Bulan bersinar karena ketampanan dan kecantikan dewa-dewi yang membuatnya bersinar. Dalam hal ini, manusia mulai menganalisis tentang kejadian alam yang berhadapan dengannya. Mereka berpikir ada sebuah benda yang bersinar di langit dan hanya muncul saat malam hari. Manusia yang berakal akan mencari tahu penyebabnya dan kebenarnnya dari hal itu secara logis dan ilmiah dengan sebuah observasi dan riset. Hingga ditemukanlah fakta yang sesungguhnya bahwa bulan adalah sebuah benda langit yang dekat dengan bumi. Bersinar karena memantulkan cahaya matahari. Bulan sebenarnya juga terlihat disiang hari hanya saja kalah dengan cahaya matahari sehingga hanya terlihat di malam hari. Hal itulah yang disebut Fakta yang dapat menjadi ilmu pengetahuan bagi manusia setelahnya. Manusia tidak lagi beranggapan bahwa bulan adalah dewa-dewi.

Cara pandang seseorang tentang suatu penyebab kejadian tersebut, bergantung dengan background knowladge orang masing-masing. Seorang dokter mengatakan seorang pasien mengalami syok karena disebabkan gangguan aliran darah. Namun seorang ahli psikologi akan megatakan bahwa orang yang mengalami syok dikarenakan tekanan mental akibat suatu hal yang menyebabkannya mengalami syok. 
    email this       edit

0 komentar:

Posting Komentar