Asal-usul dan Pengertian Filsafat
serta Cara Berpikir Manusia
Eka PW
Sejak awal peradaban, manusia selalu
berhadapan dengan banyak kejadian yang membuat mereka merasa takjub, kagum, heran,
dan penasaran dengan kejadian tersebut sehingga mereka berusaha mencari tahu
lebih jauh atau bertanya-tanya mengapa kejadian terebut dapat terjadi. Mengapa
ada benda bersinar di langit yang disebut bulan? Lantas apakah bulan itu? Tak cukup manusia menjawab dengan metodologi kepercayaan Yunani bahwa bulan adalah simbol
dari ketampanan dan kecantikan dari sosok dewa dan dewi. Munculah tahayul mereka, kemudian ada suatu
hal yang memadamkannya dinamakan dengan filsafat.
Filsafat adalah berpikir. Bagaimana filsafat itu
muncul? Filsafat muncul karena adanya akal manusia. Filsafat muncul ketika
orang-orang mulai berpikir tentang keadaan alam, dunia, maupun disekitar
lingkungannya. Mereka mulai mempertanyakan mengenai kebenaran-kebanaran dan
asal-usul mengapa suatu keadaan di sekitarnya terjadi. Aspek pemikiran mereka
tidak lagi terikat agama dalam mencari jawaban-jawaban atas pertanyaan mereka. Mereka
mulai berpikir dengan cara yang ilmiah. Ketika terjadi suatu hal atau kejadian
dalam ruang lingkup kehidupan mereka, mereka akan mengamatinya dan mulai
mencari suatu keterangan dan mencoba untuk mengerti mengapa suatu kejadian
tersebut dapat terjadi. Mereka mulai menyadari suatu masalah atau kejadian alam
disekitar mereka dengan cara yang logis dan rasional. Dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa filsafat ialah sesuatu yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan dan
pengalaman kita. Mempertanyakan hal-hal mendasar yang biasanya kita terima beguitu saja.
Lalu bagaimanakah cara berpikir manusia yang
ditempuh untuk mencari suatu kebenaran atau untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan mereka? Mereka akan berpikir melalui beberapa tahapan
yaitu Analisis yang kemudian dilanjutkan observasi dan riset, hingga munculah
ilmu, pengetahuan, dan fakta yang merupakan hasil kesimpulan dan tentu
mempengaruhi aspek kehidupan manusia setelahnya. Manusia melihat begitu
indahnya benda bersinar dilangit setiap malam. Mengubah malam mereka yang gelap
menjadi terang. Mereka mengenalnya sebagai bulan. Nenek moyang mereka berkata
bahwa bulan adalah dewa-dewi. Bulan bersinar karena ketampanan dan kecantikan
dewa-dewi yang membuatnya bersinar. Dalam hal ini, manusia mulai menganalisis
tentang kejadian alam yang berhadapan dengannya. Mereka berpikir ada sebuah
benda yang bersinar di langit dan hanya muncul saat malam hari. Manusia yang
berakal akan mencari tahu penyebabnya dan kebenarnnya dari hal itu secara logis
dan ilmiah dengan sebuah observasi dan riset. Hingga ditemukanlah fakta yang
sesungguhnya bahwa bulan adalah sebuah benda langit yang dekat dengan bumi. Bersinar
karena memantulkan cahaya matahari. Bulan sebenarnya juga terlihat disiang hari
hanya saja kalah dengan cahaya matahari sehingga hanya terlihat di malam hari. Hal
itulah yang disebut Fakta yang dapat menjadi ilmu pengetahuan bagi manusia
setelahnya. Manusia tidak lagi beranggapan bahwa bulan adalah dewa-dewi.
Cara pandang seseorang tentang suatu penyebab
kejadian tersebut, bergantung dengan background
knowladge orang masing-masing. Seorang dokter mengatakan seorang pasien mengalami
syok karena disebabkan gangguan
aliran darah. Namun seorang ahli psikologi akan megatakan bahwa orang yang
mengalami syok dikarenakan tekanan
mental akibat suatu hal yang menyebabkannya mengalami syok.
0 komentar:
Posting Komentar